Sepenggal cinta untuk Bidadari

Hari ini aku melihat seribu bidadari

bersenandung riang di tepian sungai firdausyi

melantunkan syair-syair cinta yang menyentak jiwa

begitu syahdu

dengan senyum ikhlas dari kedua bibir indahnya.

Sungguh di wajahnya terpancar keindahan antara langit dan bumi

Hari ini, satu bidadari telah pergi

penuhi panggilan suci

menjadi abdi cinta sang lelaki mulia

meleburkan hasrat dalam indahnya naungan illahi

sebuah pesona cinta Ar Rassyi

Jauh di tanah kering di sana

terduduk sang lelaki malang yang menunggu setia takdir cintanya.

Menemukan belahan jiwanya

Sekelebat rindu mencul dari kedua mata redupnya

‘tuk berjumpa sang pemilik kerudung surga

namun……..

gundah tengah menyelimuti jiwanya

takut, sang bidadari bukan untuknya

resah, “pantaskah aku tuk sang bidadari?” pikirnya

oh, malang nian sang lelaki itu

jiwanya terperangkap oleh kegundahan dunia

wajahnya semakin pucat merana

dilihatnya, noda-noda pekat itu mulai menggerogoti permata hatinya

sungguh ia telah dirundung duka

duka yang mendalam

akankah secercah cahaya baginya?


Komentar

Postingan Populer