istiqomahlah

Dari Abu Sulaiman kepada ikhwan Muwahhidin dimana saja berada semoga diberikan kesabaran dan istiqamah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji hanyalah milik Allah Rabbul ‘Alamin, Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasulullah, keluarganya dan para sahabatnya semua. Wa ba’du:
عن أبي عمرو وقيل أبي عمرة سفيان بن عبدالله الثقفي رضي الله عنه قال : قلت: يا رسول الله , قل لي في الإسلام قولاً لا أسأل عنه أحداً غيرك, قال ” قل آمنت بالله ثم استقم ” رواه مسلم

Abu ‘Amr atau Ibnu ‘Amrah Sufyan Ibnu Abdillah Ats Tsaqafiy Radliallahu ‘anhu berkata: Saya berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepada saya di dalam Islam ini suatu ucapan yang tidak saya tanyakan kepada siapapun tentangnya selain engkau! Beliau berkata: “Katakanlah: “Saya beriman kepada Allah,” kemudian istiqamahlah!” [HR Muslim]

Iman (Tauhid) dan istiqamah diatasnya sampai mati adalah satu-satunya jalan untuk meraih ridla Allah dan surga-Nya.

Dia ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka beristiqamah, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” [Fushshilat: 30]

Dan berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka beristiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” [Al Ahqaf: 13-14]

Oleh sebab itu mari kita bersabar di jalan ini, bersabar terhadap banyaknya ujian, bersabar terhadap sedikitnya teman, bersabar terhadap asingnya lingkungan, bersabar terhadap panjangnya perjalanan dan bersabar terhadap lambatnya pertolongan.

Ketika kaum muwahhidin mengalami penindasan dan penyiksaan di awal Islam di Mekkah saat mereka lemah dan yang berkuasa adalah para thaghut.
عَنْ خَبَّابِ بْنِ الْأَرَتِّ قَالَ شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ فَقُلْنَا أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا أَلَا تَدْعُو لَنَا فَقَالَ قَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فَيُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهَا فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُجْعَلُ نِصْفَيْنِ وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ فَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ وَاللَّهِ لَيَتِمَّنَّ هَذَا الْأَمْرُ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ

Khabbab Ibnul Aratt Radliallahu ‘anhu berkata: Kami mengadu kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam sedang beliau berbantal dengan kainnya di naungan Ka’bah, kami berkata kepadanya: Apa engkau tidak meminta pertolongan buat kami? Apa engkau tidak berdoa kepada Allah buat kami? Maka beliau berkata: “Adalah seorang dari umat sebelum kalian dibuatkan lobang baginya di tanah kemudian dia dimasukkan ke dalamnya, terus didatangkan gergaji kemudian diletakkan di atas kepalanya dan dibelah menjadi dua namun hal itu tidak menghalangi dia dari agamanya. Dan dia dicabik-cabik daging dan tulangnya dengan alat pencabik besi namun hal itu tidak menghalangi dia dari agamanya. Demi Allah sungguh Dia akan menyempurnakan urusan (agama) ini sampai pengendara berjalan dari Shan’a ke Hadralmaut tidak takut kecuali kepada Allah atau srigala terhadap kambing-kambingnya, akan tetapi kalian ini tergesa-gesa.” [HR Al Bukhari no 3612]

Ya, banyak diantara kita yang tergesa-gesa ingin cepat meraih kejayaan dan kemenangan tanpa melalui proses ujian, ketertindasan dan perjuangan yang berkelanjutan yang merupakan sunnatullah bagi kemenangan pembawa ajaran-Nya. Maka mari kita selalu mengingat pesan Allah ta’ala kepada Rasul-Nya dan para pengikutnya:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْاْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Maka istiqamahlah engkau (Muhammad) sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kalian melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kalian kerjakan. [Huud: 112]

Jangan tinggalkan Manhaj Tauhid dan Jihad kepada manhaj Parlemen atau manhaj Salafi Palsu penjilat kepada Thaghut atau manhaj yang melarikan diri dari pengkafiran para thaghut dan anshar mereka karena ingin lari dari konsekuensi-konsekuensi takfir mereka atau manhaj ahlul ghuluw yang semangatnya hanya mengkafirkan orang walaupun sembarangan dan serabutan seperti mereka yang mengkafirkan semua orang yang ikut memberikan suara di dalam Pemilu tanpa rincian…

Semoga Allah senantiasa membimbing kita kepada jalan yang diridloiNya

Komentar

Postingan Populer