Inilah Sebenarnya Aku

Tidak, aku tak seperti yang kalian sangka selama ini. Aku bukanlah sosok sempurna bak purnama. Aku bukanlah sosok putih bersih tak tersentuh noda. Bukan pula sosok lelaki pilihan yang pasti bisa menjaga diri dan perempuan yang menjabatnya erat terjaga dari siksa api neraka kelak. Tidak, itu adalah sangkaan yang salah dan terlalu berlebihan.”

“Aku adalah sosok hitam, dan jika tidak hitam pun maka aku adalah kelabu. Aku baru menginjak pada tahapan berbuat agar bisa berubah putih.”

“Aku bukanlah sosok sempurna yang berjalan sambil menebarkan ilmu dan amal kebajikan. Bukan pula penebar cahaya ketika keadaan gelap gulita.”

“Aku bukanlah sosok yang tegak ketika beban berat terpikul di pundak. Aku tak menjamin peganganku erat ketika seorang akhwat menjabatnya dengan penuh harap. Bahuku tak sekuat itu untuk membiarkannya tetap terlelap.”

“Jangan lihat parasku yang sering kali menipu. Karena hati ini begitu sulit terlukiskan. Dan aku adalah musafir yang masih dalam perjalanan mencari jati diri. Hinggap dari satu serambi ke serambi lain hanya untuk melunturkan kefakiran. Berlari menghindari kehingaran hanya untuk tak mempertebal peluang kekufuran. Aku sedang berusaha tuk tak lagi menjadi Sang Khilaf.”

“Sekali lagi jangan memandangku berlebihan, karena aku kan semakin terpuruk pada rasa malu pada Sang Penutup Aib. Yang masih membiarkan jantungku berdetak, melukis irama penghambaan yang semoga makin ketara.”

“Aku sosok yang lebih rendah dari biasa, jadi nilailah aku apa adanya. Karena aku adalah Sang Sederhana”

Komentar

Postingan Populer